Senin, 12 Oktober 2015

World War Z: Bab II: Kesalahan (part 3)

Baca bagian sebelumnya  di sini.

Ingin baca dari awal? Ke sini.


Stasiun Vostok, Antartika

(Sebelum Perang Zombie, tempat ini dikenal sebagai pos paling terpencil di dunia. Berlokasi dekat kutub magnetik selatan Bumi, tepat di atas lapisan es Danau Vostok yang setebal 4 kilometer, temperatur terendah di sini tercatat mencapai rekor 89 derajat Celsius di bawah nol, dan yang tertinggi tak pernah melebihi 20 derajat di bawah nol. Cuaca dingin yang ekstrem, serta fakta bahwa transportasi darat terdekat memerlukan waktu sebulan untuk mencapai tempat ini, membuat Breckinridge "Breck" Scott memilih tinggal di Vostok. Kami bertemu di "Kubah," rumah kaca geodesik yang sumber energinya diperoleh dari pembangkit listrik geotermal stasiun tersebut. Semua struktur tambahan ini ditambah oleh Tuan Scott sendiri ketika dia menyewa stasiun ini dari pemerintah Rusia. Dia tak pernah pergi sejak itu.)

Apa kau paham soal ekonomi? Maksudku kapitalisme global di zaman sebelum perang. Paham cara kerjanya? Tidak ada yang namanya peraturan atau kepastian ilmiah. Pokoknya, kalau kau tidak menang, ya kalah. Itu saja. Satu-satunya "aturan" yang masuk akal bagiku malah bukan dari pelajaran ekonomi, tapi dari seorang profesor sejarah di Wharton.

"Rasa takut" katanya. "Rasa takut adalah komoditas paling berharga di muka bumi." Kata-kata itu benar-benar membuatku terpana.

"Coba nyalakan TV," kata profesor itu. "Apa yang kau lihat? Orang-orang menjual produk mereka? Tidak. Mereka menjual rasa takut ketika kau tidak membeli produk mereka." Sialan, kata-kata profesor itu benar-benar jitu. "Takut jadi tua, takut kesepian, takut miskin, takut gagal. Takut adalah emosi paling dasar yang kita miliki, dan itu menjual."

Itulah mantraku hingga kini: rasa takut itu menjual.

Ketika aku mendengar tentang ledakan wabah untuk pertama kalinya, saat namanya masih Rabies Afrika, aku melihat kesempatan besar. Aku tak akan pernah lupa laporan publik pertama tentang wabah di Cape Town itu. Berita aslinya hanya sepuluh menit, tapi disambung satu jam spekulasi tentang apa yang akan terjadi jika virus itu sampai di Amerika. Diberkatilah stasiun berita. Tiga puluh detik setelahnya, aku langsung menelepon.

Aku bertemu beberapa kenalan terdekatku di industri farmasi. Mereka semua melihat laporan yang sama, tapi aku yang pertama kali membuat rencana pemasaran yang cemerlang. Kami membuat vaksin, vaksin sungguhan, untuk mencegah rabies. Untunglah obat rabies belum ditemukan. Lagipula, menggunakan kata "obat" hanya akan membuat orang membeli kalau mereka pikir mereka sudah terinfeksi. Tapi kalau "vaksin?" Vaksin itu pencegahan! Orang-orang akan terus membelinya selama mereka pikir virus itu masih ada di luar sana.

Kami punya banyak kenalan di dunia biomedis, dan jauh lebih banyak lagi di Hill dan Penn Ave.* Kami mendapat prototip produk utuh dalam waktu kurang dari sebulan, dan proposal hanya dalam beberapa hari. Saat akhirnya kami bermain di lubang ke-18, kami sudah berjabat tangan.

Bagaimana dengan FDA**?

Apa kau serius? FDA itu salah satu organisasi paling miskin dan kacau-balau di Amerika. Sampai sekarang, mereka masih bangga karena berhasil menyingkirkan pewarna merah nomor 2 dari cokelat M&M. Sistem administrasi FDA juga selalu mendukung kaum pebisnis. J. P. Morgan dan John D. Rockefeller masih mengirim banyak uang untuk salah satu pejabat Gedung Putih ini, yang stafnya bahkan tak mau repot-repot membaca laporan kalkulasi biaya kami. Kupikir, mereka juga sedang mencari solusi mujarab. 

Kau masih ingat pidato presiden waktu itu? Sebelum rapat kongres? Bagaimana dia menyebut bahwa vaksin baru itu telah dites di Eropa? Bahwa satu-satunya hal yang menghalangi peredarannya hanyalah "birokrasi mampet?" Apa kau masih ingat semua gembar-gembor soal "masyarakat tidak butuh pemerintah; mereka hanya butuh perlindngan?" Ya Tuhan, kurasa setengah penduduk negara ini langsung orgasme begitu mendengarnya. Berapa persen tingkat persetujuan yang mereka capai malam itu? Enam puluh persen? Tujuh puluh? Penawaran umum perdana kami naik 389 persen di hari pertama! Rasakan itu, Baidu dot com!

Kau tidak tahu vaksin itu berkhasiat atau tidak?

Kami hanya tahu vaksin itu manjur untuk rabies, dan memang itulah yang mereka beritahukan, ya 'kan? Wabah itu hanya turunan langka dari rabies hutan biasa.

Siapa yang memberitahu, tepatnya?

Kau tahu, "mereka." PBB atau...pokoknya seseorang. Itulah sebabnya semua orang menyebutnya rabies Afrika.

Apakah vaksin itu pernah dites pada korban yang sesungguhnya?

Untuk apa? Orang-orang sudah biasa suntik flu, padahal mereka tidak tahu apakah vaksin itu dari jenis yang tepat atau tidak. Kenapa yang ini harus berbeda?

Tapi dampaknya....

Siapa yang bisa menduga kalau itu akan terjadi? Kau tahu sudah banyak isu wabah yang menyebar sebelumnya, 'kan? Astaga, kau mungkin pikir wabah pes menyebar di seluruh dunia setiap tiga bulan...atau kalau tidak, ebola, SARS, flu burung. Kau tahu berapa banyak orang yang mendapat untung dari isu-isu itu? Aku bahkan mendapat sejuta Dolar pertamaku dari penjualan pil antiradiasi palsu ketika orang-orang ketakutan gara-gara isu dirty bomb.***

Bagaimana kalau ada yang mengungkapnya?

Mengungkap apa? Kami tidak berbohong, 'kan? Mereka bilang itu rabies, jadi kami buat vaksin untuk rabies. Kami memang bilang vaksin itu sudah dites di Eropa; obat yang menjadi dasar pembuatan vaksin itulah yang dites. Secara teknis, kami tidak berbohong. Kami tidak melakukan sesuatu yang salah.

Bagaimana kalau ada orang yang tahu kalau itu bukan rabies?

Memangnya siapa yang akan membocorkannya? Dokter? Kami sudah memastikan bahwa produk kami termasuk dalam obat yang diresepkan, sehingga para dokter ada di posisi yang sama dengan kami. Coba, siapa lagi yang akan melakukannya? FDA yang meloloskannya? Anggota kongres yang setuju agar vaksin itu diluncurkan? Presiden? Semua orang diuntungkan! Mereka semua menjadi pahlawan, dan mendapat uang! Enam bulan setelah vaksin Phalanx diluncurkan, kami mulai melihat macam-macam produk tiruan murahan. Kami bahkan membuat produk "turunan" seperti pemurni udara untuk di rumah.

Tapi virusnya tidak ditularkan lewat udara.

Itu tidak penting! Toh merknya masih sama! "Dari Perusahaan Pembuat..." Pokoknya, yang harus kami lakukan hanya mencantumkan kata-kata "Mungkin Mencegah Beberapa Jenis Infeksi Virus." Itu saja. Sekarang aku paham kenapa berteriak "kebakaran!" di dalam bioskop yang penuh sesak pernah dilarang. Orang-orang tidak akan berkata, "hei, aku tidak mencium asap. Apa benar-benar ada kebakaran?" Mereka akan langsung berkata, "astaga, kebakaran! Lari!"

(Dia tertawa)

Aku mendapat uang banyak dari pemurni udara rumahan, pemurni udara untuk mobil...aku mendapat uang paling banyak dari benda kecil ini, yang bisa kau kalungkan di leher saat kau hendak naik pesawat. Aku tak tahu apakah benda itu bahkan bisa menyaring serbuk sari rumput, yang penting laris.

Situasinya begitu bagus, sehingga aku mulai mendirikan perusahaan dummy**** dimana-mana, untuk membangun fasilitas produksi di berbagai area. Saham dari perusahaan-perusahaan palsu ini terjual sama banyaknya seperti perusahaanku kami yang asli. Kami tak lagi menjual keamanan; kami menjual harapan tentang keamanan. Kau ingat kasus-kasus pertama di Amerika? Pria Florida itu yang mengaku digigit zombie, tetapi sembuh karena dia menggunakan Phalanx? OH! (Dia berdiri, menirukan gerakan bercinta) Diberkatilah si bodoh itu, siapapun dia.

Tapi itu bukan karena Phalanx. Obatmu tidak menyembuhkan siapa-siapa.

Ya, tapi itu melindungi mereka dari rasa takut. Hanya itu yang kujual. Phalanx bahkan membuat industri biomedis hidup kembali, yang kemudian memicu aktivitas pasar saham, yang memberi kesan pemulihan ekonomi, yang akhirnya mengembalikan kepercayaan konsumen, yang akhirnya mendorong pemulihan ekonomi sungguhan! Phalanx...Phalanx mengakhiri resesi!

Dan kemudian? Ketika wabah itu menjadi semakin serius, dan media akhirnya melaporkan bahwa tak ada obat ajaib?

Reporter jalang brengsek itulah yang harusnya ditembak! Si anu yang membocorkan cerita itu. Lihat apa yang dilakukannya! Dialah yang menyebabkan kekacauan! Dialah penyebab Kepanikan Besar!

Dan kau menolak bertanggung jawab?

Untuk apa? Karena menghasilkan sedikit uang? Yah...tidak sedikit, sih (tertawa). Kami semua melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Aku mengejar impianku, dan aku memperolehnya. Kalau kau mau menyalahkan seseorang, salahkan mereka yang menyebut wabah itu "rabies," atau mereka yang tahu kalau itu bukan rabies tapi toh membiarkannya. Sialan, kau mau menyalahkan seseorang? Salahkan orang-orang bodoh itu yang mengeluarkan uang tanpa repot-repot menyelidiki! Aku tak pernah menodong kepala mereka dengan pistol; mereka sendiri yang membuat pilihan. Mereka yang salah, bukan aku. Aku tak pernah menyakiti siapa-siapa, dan kalau mereka sebodoh itu, salah mereka sendiri.

Tentu saja, kalau neraka itu ada, aku tak tahu berapa banyak dari orang-orang bodoh itu yang menungguku di sana. Kuharap mereka tidak minta uang mereka kembali.


Baca bagian selanjutnya di sini.


*Mengacu pada Capitol Hill, gedung kongres AS, dan Pennsylvania Avenue, nama jalan penting yang menghubungkan Gedung Putih dengan Capitol Hill.

** Food and Drug Administration, badan pengawas obat dan makanan AS.

*** Istilah untuk senjata yang menggabungkan bahan peledak dengan materi radioaktif.

**** Dummy company, perusahaan yang didirikan untuk menutupi identitas bisnis yang berbeda, biasanya didirikan untuk menghindari pajak, menyembunyikan suatu aktifitas rahasia, atau bahkan penipuan.

1 komentar: